top of page
Search

Panduan Compliance: Memahami Batas Emisi Boiler Berdasarkan Bahan Bakar

Boiler atau ketel uap merupakan salah satu peralatan industri yang berperan penting dalam proses produksi. Namun, operasional boiler juga menghasilkan emisi yang dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan jika tidak dikendalikan. Pemerintah Indonesia, melalui Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2007, telah menetapkan baku mutu emisi untuk boiler berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan.

ree

Artikel ini akan memandu Anda memahami batas emisi yang wajib dipatuhi oleh industri, sesuai dengan bahan bakar boiler yang digunakan.


1. Boiler dengan Bahan Bakar Minyak

Bahan bakar minyak (seperti solar atau residu) umum digunakan di industri. Berikut batas emisi yang ditetapkan:

  • Partikulat: 200 mg/m³

  • Sulfur Dioksida (SO₂): 700 mg/m³

  • Nitrogen Oksida (NO₂): 700 mg/m³

  • Opasitas: 15%

Catatan:

  • Konsentrasi partikulat dikoreksi dengan kadar oksigen 3%.

  • Opasitas menjadi indikator visual untuk pemantauan cepat.


2. Boiler dengan Bahan Bakar Batu Bara

Batu bara menghasilkan emisi lebih tinggi, sehingga batasannya lebih ketat:

  • Partikulat: 230 mg/m³

  • SO₂: 750 mg/m³

  • NO₂: 825 mg/m³

  • Opasitas: 20%

Catatan:

  • Koreksi oksigen untuk partikulat adalah 6%.

  • Diperlukan teknologi seperti scrubber atau filter untuk memenuhi standar.


3. Boiler dengan Bahan Bakar Gas

Gas adalah bahan bakar paling bersih dengan emisi terendah:

  • SO₂: 150 mg/m³

  • NO₂: 650 mg/m³

Catatan:

  • Tidak ada parameter partikulat atau opasitas karena emisi gas cenderung minim.


4. Boiler dengan Bahan Bakar Biomassa

Biomassa memiliki variasi aturan tergantung jenisnya:

a. Ampas/Daun Tebu Kering

  • Partikulat: 250 mg/m³

  • SO₂: 600 mg/m³

  • NO₂: 800 mg/m³

  • Opasitas: 30%

b. Serabut/Cangkang Kelapa Sawit

Selain parameter di atas, tambahan emisi berbahaya seperti:

  • Partikulat: 300 mg/m³

  • HCl: 5 mg/m³

  • Gas Klorin (Cl₂): 5 mg/m³

  • Amonia (NH₃): 1 mg/m³

  • Hidrogen Florida (HF): 8 mg/m³

c. Biomassa Lainnya

  • Partikulat: 350 mg/m³

  • SO₂: 800

  • NO₂: 1000

  • HCl: 5

  • Cl₂: 10

  • NH₃: 0.5

  • HF: 10

  • Opasitas: 30%

  • Total Sulfur Tereduksi (H₂S): 35

Termasuk batasan untuk logam berat seperti:

  • Mercury (Hg): 5 mg/m³

  • Timbal (Pb): 12 mg/m³

  • Arsenik (As): 8 mg/m³

  • Antimon (Sb): 8 mg/m³

  • Kadmium (Cd): 8 mg/m³

  • Seng (Zn): 50 mg/m³

Catatan:

  • Biomassa memerlukan pengawasan ekstra karena emisinya bervariasi.


Mengapa Compliance Itu Penting?

  • Hindari Denda: Pelanggaran emisi berisiko terkena sanksi hukum.

  • Lingkungan Sehat: Emisi terkendali mengurangi polusi udara dan dampak kesehatan.

  • Efisiensi Operasional: Boiler yang memenuhi standar biasanya lebih hemat energi.


Tips Memastikan Kepatuhan

  • Lakukan Pemantauan Rutin: Gunakan alat ukur emisi seperti stack tester.

  • Pilih Teknologi Pengendalian: Scrubber, filter partikulat, atau katalis reduksi NOx.

  • Pelatihan Operator: Pastikan tim memahami regulasi dan cara operasional yang ramah lingkungan.


Memahami batas emisi boiler sesuai bahan bakar adalah langkah awal untuk operasional industri yang berkelanjutan. Dengan patuh pada aturan, Anda tidak hanya menghindari risiko hukum tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.


Boilermart meyediakan sparepart dan jasa servicing boiler di Indonesia. Silahkan hubungi kami di support@boilermart.co.id atau 0888-5591-188 untuk segala kebutuhan Anda.


 
 
 

Comments


bottom of page